Archive for the ‘Teknologi Web and PC’ Category

Flash Streaming TV Indonesia

July 15, 2008

Gw hari ini kasak kusuk di forum Kaskus dapet link ini : http://www.imediabiz.tv/ lumayanlah buat hiburan di kantor…heeheheh…kapan kerjanya???

metro tv on line

contoh : metro tv on line

Cuman kayaknya gak recommended buat di warnet deh….pasti gak bakalan smooth.

Trus Stasiun TV lainnya seperti RCTI, SCTV dan ANTV blum bisa diakses dgn alasan butuh donatur.

BTW, ini situs bisa buat bisnis multimedia yang pasti tidak hanya menjangkau media internet aja. Tidak mustahil akan dikembangan sebagai multimedia source untuk diakses oleh jaringan telpon seluler.

Uniknya lagi ini pake flash lho…flash streaming. Flash berkembang terus choi!!!

Mengenal AJAX (bukan AJAX FC loh..)

July 11, 2008

Apakah Ajax?

Bagi Anda yang sering berselancar pada dunia maya dan terbiasa mengakses berbagai website, tentunya dapat menjelaskan “keterbatasan” sebuah website yang sering

ditemui, dibandingkan dengan aplikasi desktop. Sebagai contoh, jika Anda pernah melakukan chatting via web yang menggunakan refresh/reload halaman pada interval waktu tertentu, maka akan terlihat keseluruhan halaman tersebut memanggil ulang data

setiap kali melakukan refresh. Refresh halaman web secara keseluruhan, tentu akan menyebabkan fl icker yang sedikit mengusik mata pengguna. Contoh lain, jika Anda sedang menunggununggu sebuah berita hangat pada sebuah website, Anda mungkin dengan tidak sabar melakukan “update berita” secara manual, dengan menekan tombol F5 (refresh). Sehingga tidak mengherankan jika pengguna web sangat hapal posisi tombol F5 tersebut. Jika Anda menganggap kasus-kasus di atas sebagai sebuah penderitaan bagi Anda sebagai pengguna website yang setia, maka Ajax akan meringankan penderitaan tersebut. Apakah sesungguhnya Ajax itu? Ajax merupakan singkatan dari “Asynchronous JavaScript and XML”, sebuah teknik dalam mengembangkan aplikasi web yang interaktif. Ajax sendiri bukan merupakan teknologi

yang baru ditemukan, lebih tepatnya Ajax menggunakan gabungan beberapa teknologi

dan pemrograman yang telah dikenal, seperti HTML, XML, JavaScript, DOM (Document Object Model), dan XMLHttpRequest. Bagaimana cara Ajax bekerja? Tentunya Anda mengetahui, saat sebuah halaman web merespon aksi Anda, maka halaman tersebut harus melakukan pertukaran data dengan server. Hal tersebut yang menyebabkan jeda waktu, dan kurang interaktifnya sebuah halaman website. Ajax mengatasinya dengan melakukan pertukaran data yang kecil dan dilakukan behind the scene, atau di belakang layer sehingga Anda tidak terganggu dengan prosesnya.

Pentingnya Update Halaman Web

Halaman web diperuntukkan untuk memberikan informasi kepada Anda, jika perlu informasi yang diberikan harus yang paling up-to-date. Di sisi lain, client hanya memiliki satu requirement utama, yaitu browser. Tentu saja tidak bijaksana jika sebuah

website yang ingin menyebarkan informasi seluas mungkin, mengharuskan bermacammacam requirement dari sisi client. Karena itu, halaman web pada awalnya

memerlukan refresh keseluruhan halaman untuk meng-update content dan informasinya.

Tetapi bukan zaman teknologi namanya, jika tidak berusaha mencari jalan untuk mengatasi kekurangan tersebut. Teknik pemanggilan halaman web tanpa melakukan reload ulang keseluruhan halaman (disebut dengan istilah asynchronous loading) telah dikenal sejak tahun 1996-1997 dengan tipe elemen IFRAME dan LAYER, yang mungkin pernah Anda gunakan dalam mengembangkan sebuah website. Hal ini merupakan ide awal efek yang diperoleh dengan teknik Ajax, karena kedua elemen tersebut memiliki atribut src yang dapat mengambil link dari alamat URL external, ditambah dengan pemanggilan halaman menggunakan JavaScript yang memanipulasi halaman induk, maka akan didapat efek update halaman tanpa melakukan refresh keseluruhan halaman.

Selanjutnya, menggunakan Java applet, dan client browser berkomunikasi dengan

server dengan menggunakan JavaScript, dapat dihasilkan update data yang lebih baik

lagi (tanpa melakukan refresh keseluruhan halaman). Joko Nurjadi

Mengenal Ajax

Jika ada seorang rekan Anda bertanya, apa bedanya aplikasi desktop dengan aplikasi web? Janganlah sekali-kali menjawab bahwa aplikasi web kurang interaktif kepada pengguna, karena dengan teknik yang bernama Ajax, Anda dapat membangun

halaman web yang interaktif, tidak kalah dengan aplikasi desktop.

Google Suggest yang mengimplementasikan Ajax.

2. Penggunaan Bandwidth.

Dengan menghasilkan HTML secara local di dalam browser, halaman website

dengan menggunakan Ajax dapat tampil relatif lebih cepat, dan menggunakan bandwidth yang lebih sedikit.

3. Pemisahan Data, Format, Style, dan Function.

Dari sisi programming, developer Ajax akan diajak untuk lebih memahami teknologi-teknologi di dalam Ajax, mencakup JavaScript, CSS, DOM, database,

ataupun HTML/DHTML/XML sehingga penggunaan masing-masing teknologi tersebut memiliki fungsi yang jelas untuk menghasilkan website ala Ajax.

Apa yang Diperlukan

Pada dasarnya, Anda hanya membutuhkan requirement sederhana untuk dapat

mengimplementasikan Ajax. Yang Anda perlukan di dalam sistem komputer Anda

adalah sebuah text editor untuk keperluan mengetik program, web browser untuk

menampilkan halaman web, dan sebuah web server, seperti IIS (Internet Information

System) atau Apache Web Server. Ajax menggunakan object XMLHttpRequest yang diperkenalkan sejak dirilisnya Microsoft Internet Explorer 5.0. Karena itu, jika Anda menggunakan web browser Internet Explorer untuk keperluan Ajax, Anda harus menggunakan Internet Explorer 5.0 atau yang lebih baru. Untuk web browser lain yang mendukung Ajax, Anda dapat mempertimbangkan setidaknya browser Safari 1.2, Mozilla Firefox 1.0, Opera 8, atau Netscape 7. Tidak seperti fi le HTML yang dapat Anda

tampilkan dengan langsung memanggil fi le tersebut pada sembarang direktori, Ajax harus dipanggil melalui alamat URL, dan bukan lokasi direktori. Jika Anda bingung membedakannya, http://localhost/test adalah sebuah alamat URL, sedangkan c:\Inetpub\www\test adalah lokasi direktori.

Menulis Ajax

Sekarang kita akan membahas sisi pemrograman Ajax, agar Anda dapat menghasilkan website interaktif seperti yang telah Anda lihat pada contoh. Ajax sendiri bukanlah sebuah bahasa pemrograman yang baru, tetapi lebih merupakan sebuah teknik yang menggunakan standar yang telah ada, khususnya dalam hal ini adalah JavaScript dan HTTP request. Anda perlu mengetahui dasar pemrograman JavaScript untuk memulai Ajax. Di bawah ini adalah contoh sebuah script dari JavaScript: function test()<SPAN style=”mso-spacerun: yes”>  </SPAN>{ alert(“halo”); } Script di atas adalah sebuah contoh function JavaScript yang sederhana. Script di atas menghasilkan sebuah kotak pesan “halo” pada browser, di mana script tersebut dapat digabungkan pada fi le HTML Anda, dan dipanggil dengan suatu event. Misalnya event OnClick, OnLoad, dan lain sebagainya. Anda yang telah mengenal HTML dan JavaScript, tentunya telah terbiasa menggunakan event-event pada elemen HTML, dan function-function JavaScript.

Sesuai dengan namanya, Ajax atau “Asynchronous JavaScript and XML”, pertukaran

data antara server dan browser dilakukan secara asynchronous, di mana data yang dikirimkan dapat berupa sebuah plain text ataupun dalam format XML. Mengapa penting untuk mengetahui JavaScript? Karena di dalam JavaScript tersebut, Anda akan memanggil object XMLHttpRequest, yang merupakan object inti dari Ajax. Object XMLHttpRequest inilah yang membangun koneksi antara browser dengan server, dan dilakukan behind the scene untuk men-download data. Object XMLHttpRequest harus diinisiasi terlebih dahulu oleh web browser melalui JavaScript. Di dalam menciptakan object XMLHttpRequest, Anda perlu membedakan web browser yang digunakan, karena

terdapat perbedaan dalam pembuatan object-nya. Web browser yang Anda gunakan dapat

dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu browser buatan Microsoft (Internet Explorer)

dan browser yang non-Microsoft, seperti Mozilla Firefox, Opera, Netscape dan lain

sebagainya. Di bawah ini adalah potongan kode Java- Script yang digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan penciptaan Object XMLHttpRequest. Tetapi cikal bakal kelahiran Ajax, tidak lain adalah pada saat dirilisnya Microsoft Internet Explorer 5. Microsoft memperkenalkan object XMLHttpRequest, yang merupakan object inti yang digunakan dalam Ajax. Mungkin Anda penasaran, apa saja sih kemampuan yang ditawarkan Ajax? Dari sisi interface, banyak sekali yang dapat Anda lakukan dengan Ajax. Untuk melihat contoh live, Anda dapat mencari melalui search engine. Beragam website yang menggunakan Ajax. Secara acak, penulis mencari beberapa website yang mendemonstrasikan kemampuan Ajax, satu contoh dapat Anda lihat pada alamat http://www.mathertel.de/AJAXEngine/ S03_AJAXControls/TreeView.aspx, di mana terdapat hierarki data menyerupai Windows Explorer, untuk menunjukkan kotakota

di Amerika Serikat. Contoh lainnya terdapat pada salah satu variasi search engine Google, yang dikenal dengan Google Suggest yang beralamatkan di URL http://www.google. com/webhp?complete=1&hl=en. Setiap Anda mengetikkan sebuah huruf, Google Suggest secara otomatis akan menampilkan daftar kata yang kemungkinan ingin Anda cari, beserta dengan jumlah result-nya. Bisa dibilang, Google Suggest inilah yang mengawali pesatnya penggunaan Ajax. Secara keseluruhan, contoh di atas hanyalah

beberapa contoh bagaimana dengan Ajax, website Anda akan semakin interaktif dan menarik, menyerupai aplikasi desktop. Point yang penting adalah walau bisa jadi tetap terdapat waktu tunggu atau delay akibat proses pertukaran data, tetapi proses dilakukan behind the scene, sehingga tidak mengganggu kenyamanan Anda.

Keuntungan Menggunakan Ajax

Ajax bukan hanya menjadi solusi akan permasalahan pentingnya update halaman web. Beberapa keuntungan lain yang didapatkan dari penggunaan Ajax adalah:

1. User Interface.

Adanya proses refresh pada halaman web tradisional mengindikasikan sebuah

proses yang berat. Berbeda jika Anda menggunakan Ajax, di mana halaman dapat di-update secara otomatis, tanpa melakukan reload/refresh. Hal ini tentu saja mempercepat respon halaman terhadap interaksi dari pengguna. var XMLHttpRequestObject = false;

if (window.XMLHttpRequest) { XMLHttpRequestObject = new XMLHttpRequest();

} else if (window.ActiveXObject) { XMLHttpRequestObject = new ActiveXObject(“Microsoft.XMLHTTP”); } Kondisi if (window.XMLHttpRequest)

akan bernilai true, jika web browser yang Anda gunakan adalah browser non-Microsoft, sementara kondisi if (window. ActiveXObject) akan bernilai true jika Anda menggunakan browser Microsoft Internet Explorer. Perbedaannya hanyalah pada cara pembuatan object XMLHttpRequest. Anda harus meletakkan script di atas pada awal

program, dan di luar dari semua function JavaScript, karena kode tersebut harus dieksekusi terlebih dahulu sebelum objectnya digunakan. Anda dapat menyimpan program Anda ke dalam fi le dengan ekstensi fi le, umumnya seperti *.html, *.asp, *.aspx, *.php, dan sebagainya. Sebagaimana umumnya sebuah object, object XMLHttpRequest yang Anda ciptakan memiliki property dan method. Terdapat

dua property penting, yaitu property ready- State dan status. Property ini menunjukkan

keadaan object yang direpresentasikan dengan nilai numerik. Kondisi-kondisi di atas perlu diketahui, untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya pada program. Terutama pada saat property readyState bernilai 4 (Complete) dan property status bernilai 200 (OK), yang merupakan kondisi di mana object XMLHttpRequest berjalan sebagaimana diharapkan sehingga Anda dapat melanjutkan proses yang diinginkan. Property di atas hanya digunakan untuk mendeteksi status dan keadaan object XMLHttpRequest. Untuk melakukan proses selanjutnya, Anda dapat menggunakan method yang disediakan oleh object XMLHttpRequest. XMLHttpRequest menyediakan methodmethod yang dapat Anda manfaatkan, seperti method open digunakan untuk membuka fi le pada lokasi URL yang ditentukan, di mana fi le tersebut merupakan fi le text yang berisikan data text biasa, XML, atau bahkan script dalam bahasa yang dikenal oleh web server Anda, misalnya ASP atau PHP. Contoh method lain yang disediakan oleh XMLHttpRequest adalah abort, yang digunakan untuk membatalkan request yang aktif. juga dikenal method send, yang berfungsi untuk mengirimkan request. Script ASP, PHP ataupun bahasa pemrograman

lainnya, dapat Anda gunakan dalam Ajax untuk keperluan menghasilkan data yang dibutuhkan oleh object XMLHttpRequest, contohnya script Anda dapat mengakses table negara, dan menghasilkan data dalam format XML, yang akan dibaca oleh object XMLHttpRequest. Di sini Anda dapat melihat, teknik Ajax didukung oleh beragam teknologi dan bahasa pemrograman yang bekerja sama. Penulisan kode HTML, JavaScript, dan script pemrograman seperti PHP atau ASP dalam satu fi le seperti pada teknik Ajax ini, tentunya bukan hal yang baru, bagi Anda yang telah terbiasa melakukan web programming. Karena itu secara programming, teknik Ajax hanyalah sedikit modifi kasi, dan sama sekali tidak mengubah syntax atau paradigma apapun. Tetapi jika Anda baru memulai web programming, memang diperlukan pengenalan dan latihan yang lebih mendalam untuk mengimplementasikan Ajax, yang tentunya bukan hal yang mustahil tercapai dalam waktu yang relatif singkat jika kita memiliki motivasi dan minat.

Ajax Framework

Teknik Ajax terus berkembang seiring dengan kemampuannya yang mengagumkan untuk menciptakan website yang interaktif,dan dinamis. Untuk lebih memudahkan proses pemrograman bagi developer, maka dibuat Ajax Framework. Ajax Framework terdiri dari kumpulankumpulan fungsi dan library yang siap digunakan. Dengan adanya framework, developer yang menggunakan Ajax terbantu dari dua sisi, yaitu sisi client dan sisi server. Pada sisi client, framework menyediakan functionfunction JavaScript untuk mengirimkan

request ke server. Pada sisi server, framework melakukan proses terhadap request yang diterima, mencari data yang diinginkan, dan mengirimkannya kembali pada web browser.

Contoh framework yang dapat Anda gunakan adalah AjaxLib, yang beralamatkan

di http://karaszewki.com/tools/ajaxlib/. Anda dapat men-download library JavaScript yang disediakan, dan menggunakannya untuk mendevelop website Anda. AjaxLib menyediakan function-function untuk keperluan sisi client. AjaxLib hanyalah satu contoh Ajax Framework yang dapat Anda temukan di Internet. Masih banyak pilihan Ajax Framework yang tersedia dan siap pakai, baik dari sisi client ataupun server.

Ajax Framework dapat juga ditemui pada platform dan bahasa lainnya, misalnya pada

platform Windows .NET yang dikenal dengan ASP.NET AJAX (sebelumnya dikenal dengan nama Microsoft Atlas), yang menyediakan komponen-komponen yang dapat Anda gunakan dengan mudah. Beberapa contoh komponen/control yang diambil dari ASP.NET AJAX berikut ini dapat memperkaya kreativitas Anda untuk menghasilkan

web dinamis dan interaktif:

1. AlwaysVisible.

sebuah control yang mengijinkan Anda meletakkan sebuah informasi (misalnya

pengumuman, tanggal dan jam, dan seterusnya) pada suatu posisi yang tetap di halaman web, walaupun halaman tersebut di-scroll atau di-resize.

2. Animation.

Untuk membuat animasi pada suatu event tertentu, seperti OnClick, OnLoad, OnMouseOver, dan lain-lain.

3. CascadingDropDown.

Teknik yang cukup umum digunakan dalam Ajax, yaitu memuat data dinamis

NILAI KETERANGAN

0 Uninitialized 1 Loading 2 Loaded 3 Interactive 4 Complete

Tabel property readyState adalah sebagai berikut:

NILAI KETERANGAN

200 OK 201 Created 401 Unauthorized 403 Forbidden 404 Not Found 408 Request Time Out 500 Internal Server Error Property status memiliki lebih banyak kondisi, beberapa yang terutama antara lain adalah: di dalam sebuah dropdown.

4. NumericUpDown.

Banyak cara untuk memilih sebuah angka. Pada aplikasi desktop, Anda tentu telah

terbiasa memilih angka dengan cara mengklik tombol up untuk menaikkan nilai pada sebuah textbox, atau klik tombol down untuk menurunkan nilai. Contohnya saat menentukan margin pada aplikasi Microsoft Word. Pada halaman web tradisional, Anda

dapat menentukan angka dengan sebuah dropdown, ataupun mengetikkan secara

manual angka tersebut. Jika Anda ingin berkreasi, control NumericUpDown ini membuat Anda dapat menciptakan tombol up dan down yang serupa dengan aplikasi desktop.

5. UpdateProgress.

Salah satu control untuk mengatasi permasalahan waktu tunggu pada Ajax. Saat proses behind the scene terjadi, mungkin Anda perlu menampilkan sebuah status progress yang terjadi, sehingga pengguna menyadari bahwa halaman web sedang bekerja dan memanggil data.

Kerugian Ajax

Apakah terdapat kerugian dengan menggunakan Ajax? Tepatnya adalah terdapat beberapa konsekuensi, jika Anda menggunakan Ajax. Antara lain adalah:

1. Integrasi Browser.

Browser memiliki engine tersendiri untuk mengolah history, sehingga Anda dapat kembali ke halaman sebelumnya dengan mudah, dengan mengeksekusi tombol “Back”. Dengan menggunakan Ajax, halaman yang diciptakan secara dinamis tidak ter-register di dalam engine browser, sehingga mungkin navigasi (seperti contoh tombol “Back”) akan tidak berjalan sesuai keinginan Anda. Walaupun demikian, bukannya tidak ada

jalan atau trik pemrograman yang dapat mengatasi hal ini. Anda dapat mencari

artikel-artikel Ajax yang memberikan tip untuk mengatasi hal ini, setidaknya hal ini

memerlukan pemrograman yang relative rumit.

2. Waktu Tunggu.

Dengan Ajax, memang tidak terdapat lagi refresh keseluruhan halaman. Tetapi menimbulkan masalah baru, yaitu waktu tunggu yang terjadi karena pertukaran data antara request dari pengguna dengan response server, menjadi lebih terasa dan terkadang menyesatkan pengguna yang masih awam. Untuk itu, memberikan progress selama waktu tunggu, terlebih untuk data yang relatif cukup besar, akan dapat membantu permasalahan

tersebut.

3. Optimasi Search Engine.

Sebuah website yang statik mudah untuk di-index di dalam search engine, tidak demikian dengan halaman yang dibuat dengan Ajax. Masalah serupa dihadapi oleh semua website yang dinamis, di mana search engine tidak dapat mengenali content website Anda.

4. Kompatibilitas Browser.

JavaScript merupakan bahasa pemrograman utama di dalam Ajax. Permasalahannya

adalah masing-masing browser (juga browser yang sama tetapi dengan versi yang berbeda), mungkin mengimplementasikan JavaScript berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk menghindarinya, JavaScript yang Anda gunakan perlu dites dengan berbagai

browser. Sebaiknya Anda menghindari solusi menuliskan JavaScript yang berbeda untuk browser yang berbeda, untuk mendukung kompatibilitas browser. Cara ini dapat memperumit kode program Anda dan menjadi tidak efi sien.

Open Source

Penggunaan Ajax cukup diminati hingga saat ini. Terbukti dari sekian banyak framework

yang ditawarkan, dan perkembanganperkembangan yang berbasis teknologi Ajax.

Framework yang dikembangkan tidak jarang berbasis open source. Salah satu pengembangan lain dari teknologi Ajax dalam dunia open source adalah pengembangan AppML (Application Markup Language) dari W3Schools. AppML menggunakan Ajax dalam pengembangannya, dan merupakan platform independen. Daftar di atas dapat bertambah dengan lebih banyak lagi referensi dan website yang dapat Anda gunakan, dan tidak tertutup kemungkinan Anda sendiri yang akan mengembangkan Ajax dalam karya

Anda.

Pengembangan

Ajax terus mengembangkan terobosanterobosan baru, salah satunya kemunculan

Comet Ajax, sebuah teknik pemrograman yang memungkinkan web server mengirimkan

data ke client, tanpa client melakukan request ke server. Hal ini membuat pemrograman aplikasi web semakin menyerupai pemrograman aplikasi desktop, karena memungkinkan kita menciptakan aplikasi berbasis event (eventdriven application), yang sebelumnya hanya dapat dijumpai pada aplikasi desktop. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan

koneksi yang tidak terputus antara client dan server, paling tidak hingga server memberikan data yang dihasilkan dari sebuah event pada client. Hal ini memang merupakan masalah tersendiri, terutama jika jaringan Internet yang Anda gunakan kurang mendukung. Hal ini masih terus dikembangkan dari sisi server dan aplikasi, agar dapat memberikan dukungan yang lebih baik terhadap teknologi Comet ini. Salah satu contoh implementasinya dapat Anda lihat pada http://one. virgil.nl/wps/portal, yang merupakan sebuah portal fi nansial.

Penutup

Walaupun bukan merupakan pemrograman yang terlalu kompleks (terutama jika Anda

telah menguasai elemen-elemen dasar web seperti HTML, XML, CSS, JavaScript, ataupun script pemrograman seperti ASP dan PHP), teknik Ajax memerlukan latihan dan praktik yang serius untuk dapat menciptakan website interaktif yang lebih baik, lebih cepat, dan user friendly. Di samping itu, pemrograman Ajax dapat merealisasikan kreativitas Anda yang tidak terbatas. Semoga artikel ini dapat menjadi awal bagi Anda untuk mewujudkan sebuah situs refreshless browsing yang semakin memanjakan pengunjungnya._

_ http://en.wikipedia.org/wiki/Ajax_ %28programming%29

_ http://www.w3schools.com/ajax/

_ http://www.onlamp.com/pub/a/ onlamp/2005/06/09/rails_ajax.html

Mengenal RSS

July 11, 2008

RSS – Really Simple Syndication

RSS pada artikel ini bukan merupakan singkatan dari Rumah Sangat Sederhana. Di dunia Internet, RSS dikenal sebagai sebuah teknologi yang dapat membuat Anda betah di “rumah”, dalam artian tidak selalu harus berselancar untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru.

FeedReader, aplikasi desktop RSS Feed Reader.

(Resource Description Framework) standar, sebuah model metadata dengan variasi

format dan sintaks. Pada pengembangan selanjutnya, RSS dikenal dengan sebagai Rich Site Summary, dan akhirnya sejak RSS 2.0, RSS dikenal dengan Really Simple Syndication. Format RSS saat ini berkiblat pada skema XML yang juga digunakan oleh teknologi lain, seperti Ajax. Seperti juga teknologi-teknologi lainnya, RSS terus berkembang dan mulai diarahkan juga untuk mendukung aplikasi peer-to-peer (P2P), sehingga mengizinkan aplikasi client men-download fi le secara otomatis pada saat

RSS Feed Reader mendeteksi content baru. Setidaknya hal ini telah dimulai oleh aplikasi

P2P BitTorrent. Bagaimana RSS Feed dibuat agar dapat dibaca dan ditampilkan RSS Feed Reader? Dalam hal ini Anda perlu memahami XML, juga terdapat perbedaan format antara versi-versi RSS. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan header dan elemen RSS Feed yang digunakan pada masing-masing versi RSS. Wala pun demikian, semua RSS Feed harus mengikuti standar XML v1. Bagi Anda yang belum mengenal XML, XML atau Extensible Mark-up Language merupakan suatu spesifi kasi format yang dikembangkan oleh W3C, yang memang dikhususkan untuk keperluan dokumen web.

XML menggunakan tag untuk menjelaskan content-nya, hal ini mirip dengan HTML

(misalnya tag table, form, dan sebagainya pada HTML). Perbedaannya adalah pada XML

Anda dapat membuat tag dengan nama yang Anda inginkan. Untuk memberi sedikit contoh dokumen XML yang membentuk RSS Feed, perhatikan kode berikut:

http://localhost/news/con toh1.php

Deskripsi berita Tue, 22 May 2007 07:15:12

GMT http://localhost/news/test. html#item03

Perhatikan bahwa kode XML di atas memiliki beberapa elemen/tag yang membentuk

suatu data. Contohnya merupakan tag pembuka, dan ditutup dengan ,

di dalam tag tersebut dituliskan data lokasi berita yang dimaksud. Anda dapat juga menganalogikan dokumen XML dengan database, karena pada prinsipnya memang dokumen XML membentuk database (dengan tipe fi le teks) yang memiliki kolom dan baris. Kolom dalam hal ini adalah title, link, description, dan seterusnya. Dokumen XML di atas juga merepresentasikan satu baris/record data. Jika Anda ingin membuat data kedua, Anda dapat menuliskan dibawahnya dengan struktur yang sama, demikian seterusnya. Keunggulan dan kemudahan dari desain XML seperti contoh di atas adalah:

1. Menghasilkan data yang langsung dan jelas.

2. Dapat digunakan oleh Internet.

3. Mendukung penggunaan yang luas dari berbagai aplikasi.

4. Memudahkan pembuatan program yang membaca atau memroses dokumen XML.

5. Dokumen XML dapat disiapkan dengan cepat dan mudah. Dengan keunggulan dan kemudahan tersebut,

RSS dengan XML-based dapat dipergunakan pada berbagai kebutuhan. Selain membuatnya secara manual dengan text editor, Anda dapat juga menggunakan software dan tools yang tersedia di Internet untuk menciptakan RSS Feed. Contohnya adalah FeedForAll (http://www.feedforall. com), atau online tool seperti GoArticles, BlogStreet, Blog Harbor, dan lain-lain. Anda juga dapat menggunakan aplikasi web RSS Feed Reader. Beberapa penyedianya adalah My Yahoo (http://my.yahoo. com), Bloglines (http://www.bloglines.com), dan Google Reader (http://www.google. com/reader).

Ambil contoh Google Reader. Jika Anda telah memiliki account e-mail Gmail, Anda

dapat menggunakan username yang sama untuk mengakses Google Reader. Jangan

lupa untuk mengaktifkan JavaScript enabled pada web browser yang Anda gunakan, agar

fungsi-fungsi Google Reader berjalan. Baik aplikasi RSS Feed Reader berbasis web maupun desktop, harus memasukkan link sumber (link feed) pada aplikasi, agar content baru pada website bersangkutan dapat terbaca. Anda dapat memasukkan link feed secara manual, atau memasukkannya dari website yang bersangkutan. Umumnya website yang mendukung RSS, akan memiliki icon (umumnya bertuliskan RSS atau XML) yang dapat Anda klik, untuk kemudian memberikan pilihan untuk memasukkan link feed pada aplikasi RSS Feed Reader yang tersedia, Anda dapat memilih sesuai dengan aplikasi RSS Feed Reader yang Anda gunakan.

RSS Feed dan XML

Dari sisi developer website yang menyediakan fi tur RSS, Anda harus mengetahui

secara lebih teknik mengenai RSS ini. Pada perjalanannya dari awal hingga saat ini, RSS

memiliki berbagai versi, dimulai dari RSS 0.90 yang dibuat oleh Netscape. Pada saat itu, RSS dikenal sebagai RDF Site Summary. Penamaan ini berkaitan dengan ide draft

pembuatannya yang menggunakan RDF

Google Reader, aplikasi web RSS Feed Reader.

Fungsi utama RSS adalah sebagai distribusi berita dan informasi, tetapi informasi seperti

apa yang dapat diaplikasikan RSS? Banyak sekali ragam informasinya, yang tentunya

akan menjadi nilai tambah bagi website Anda, jika fi tur RSS ini dapat menambah

kenyamanan pengguna. Beberapa contoh penggunaan dan implementasi RSS adalah sebagai berikut:

1. Headline Berita.

Salah satu hal yang berbeda setiap hari adalah berita. Salah satu alternatif penyebaran

berita dengan cepat hingga terbaca oleh Anda adalah melalui RSS.

2. Lowongan Pekerjaan.

Tidak dapat disangkal bahwa Internet merupakan salah satu sumber informasi bagi para pencari kerja, demikian juga sebaliknya. Perusahaan-perusahaan yang menyediakan lowongan kerja, mempercayakan Internet sebagai wadah untuk mencari kandidat-kandidat yang terbaik. Fitur RSS sangat membantu proses ini dengan mendistribusikan informasi mengenai lowongan pekerjaan pada pengguna.

3. Jual Beli Barang.

Menyerupai lowongan pekerjaan di mana terdapat supply dan demand dari dua pihak, jual beli barang di Internet juga melibatkan produsen dan konsumen yang saling membutuhkan. Tentunya menyenangkan bagi Anda, jika sebuah website menyediakan RSS sehingga Anda akan selalu mengetahui barang terbaru yang tersedia melalui RSS

Feed Reader Anda.

4. Jadwal Transportasi.

Jasa transportasi merupakan salah satu jasa yang penting, dan tidak diragukan lagi sarana transportasi seperti kereta api, pesawat terbang, bis, dan lain-lain, sangat dibutuhkan masyarakat kota. Berita mengenai jadwal, delay, dan pengumuman lain yang dapat diedarkan melalui RSS akan menambah kredibilitas website penyedia informasi tersebut,

ketepatan dan kecepatan update tentunya menjadi lebih urgent pada sisi ini.

5. Pendidikan.

Dunia pendidikan juga tidak lepas dari informasi, seperti pengumuman jadwal kuliah, libur, ujian, dan lain sebagainya.

6. Hiburan.

Salah satu bidang yang luas dan memberikan banyak kemungkinan untuk mengembangkan fi tur RSS untuk mendistribusikan berita hiburan. Berita dapat

mengenai program televisi, fi lm, musik, permainan, atau suatu event. Masih banyak lagi contoh di mana Anda dapat menerapkan RSS pada website Anda.

Atom

RSS telah berkembang cukup pesat dan menandai kelahiran Atom, yaitu sebuah spesifi kasi syndication yang baru. Walaupun menimbulkan pro dan kontra dan perbandingan

dengan RSS, bagaimanapun juga teknologi Atom ini hadir dengan tujuan memperbaiki kekurangan RSS. Kontra timbul karena Atom menggunakan spesifi kasi yang berbeda dengan RSS. Atom menggunakan sebuah format syndication yang juga XML-based, yang digunakan untuk web feed, dan Atom Publishing Protocol (APP) sebagai sebuah

protokol HTTP-based untuk menciptakan dan meng-update website. Dengan perbedaan penggunaan dan masing-masing keunggulannya, baik RSS maupun Atom kini memiliki komunitasnya tersendiri.

Website dengan RSS

Dari sisi Anda sebagai pengguna, sekali lagi requirement yang dibutuhkan hanyalah

sebuah RSS Feed Reader/News Aggregator, dan link URL dari RSS Feed yang bersangkutan. Sekali Anda memasukkan URL tersebut, maka RSS Feed Reader akan mengambil alih pekerjaan, dan selalu meng-update content dari link. Setelah Anda menentukan RSS Feed Reader favorit Anda, baik berupa aplikasi desktop atau aplikasi web, selanjutnya Anda tinggal mencari link atau RSS Feed yang ingin Anda masukkan. Proses memasukkan link ini umumnya disediakan secara otomatis oleh website yang memiliki fi tur RSS. Saat berselancar di dunia maya, Anda dapat memperhatikan apakah website favorit Anda menyediakan link RSS Feed. Hal ini dapat dengan mudah diketahui, karena umumnya website yang menyediakan RSS Feed menggunakan logo grafi k yang jelas untuk menandakan fi tur RSS. Logo tersebut umumnya bertuliskan RSS, XML, atau sebuah gambar gelombang radio. Anda akan merasakan kegunaannya, khususnya setelah Anda cukup banyak mendapatkan RSS Feed dari website-website tersebut, sehingga setiap hari Anda hanya perlu memantau RSS Feed Reader Anda untuk mengetahui informasi terbaru. Tidak seperti website yang pengunjungnya dapat di-tracking dengan mudah (misalnya dengan web counter yang menghasilkan jumlah pengunjung), RSS Feed memerlukan cara yang berbeda jika Anda ingin mengidentifi kasikan atau melakukan tracking terhadap pengguna. Salah satu cara tracking RSS adalah dengan

menggunakan sebuah gambar transparan di dalam content, di mana gambar tersebut terhubung dengan server. Jumlah permintaan dapat diketahui dengan melihat log fi le pada web server. Selain itu, juga terdapat software pihak ketiga yang dapat memonitor request RSS Feed Anda. Data analisis disimpan dan disediakan oleh penyedia jasa tersebut. Apakah teknologi RSS ini suatu saat akan dapat menggantikan penggunaan email sebagai metode pengiriman content, mulai menjadi pembicaraan di kalangan

profesional. Bagaimanapun, sejauh yang ditawarkan adalah kemudahan dan kenyamanan,

metode apapun akan menjadi pilihan pengguna, dan RSS kini hadir sebagai salah satu alternatifnya._

Logo sebagai indikasi RSS.

_ http://www.rss pecifi cations.com/

_ http://www.whatisrss.com/

_ http://en.wikipedia.org/wiki/RSS_ (fi le_format)

sumber : Pc Media – Know How http://www.pcmedia.co.id/detail.asp?Id=1713&Cid=22&Eid=45